Laman

Jumat, 24 Juli 2015

RE-KAN!

- Judul: レーカン! (Re-kan!)
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (April 2015)
- Genre: Comedy; Supernatural; Drama;
- Episode: 13
- Rating: Mild Eroticism (Suggestive Themes)
- Sinopsis:
Sejak lahir Amami Hibiki memiliki kemampuan Reikan hingga mampu melihat hantu. Hal ini menyebabkan para hantu akan senantiasa muncul di dekat Hibiki, dan karena kebaikan hatinya, dia pun akan selalu membantu menyelesaikan masalah mereka. Namun sebagai akibatnya, dia justru kesulitan mendapatkan teman dari sesama manusia, dan kekhawatiran tersebut juga dia rasakan ketika pindah sekolah ke SMU Hanazuka. Syukurlah, tidak lebih dari satu pekan, teman-teman sekelas Hibiki yang baru ternyata sudah mulai terbiasa dengan kemampuan Reikan miliknya, bahkan termasuk pula Inoue Narumi yang membenci hal-hal gaib.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Walaupun sebagian leluconnya memang cukup bagus, lebih sering komedi di anime tidak begitu efektif. Alasan utamanya adalah karena dia pada dasarnya hanya bergantung kepada reaksi ketakutan dari Inoue dan kenakalan Ero-Neko, sedangkan tokoh-tokoh yang lain nyaris tidak memberikan apa-apa. Sikap teman-teman Hibiki yang sudah terbiasa dengan para hantu mungkin sudah tepat, tetapi hal itu juga menyebabkan komentar-komentar mereka menjadi datar dan tidak menarik, sementara slapsticks dari Yamada terasa terlalu dipaksakan hingga mendekati batas menjengkelkan.
Namun, untuk bagian drama, sebaliknya anime ini bisa dikatakan berhasil dengan sangat baik. Saat dia menekankan pada fakta bahwa kematian akan memisahkan dua orang yang saling menyayangi -- suami dengan istrinya, orangtua dengan putrinya, atau seorang anak dengan temannya -- pertemuan mereka kembali setelah salah satunya menjadi hantu selalu terasa menyentuh. Dan anime ini juga dengan pandai mampu mengubah detil-detil yang biasanya menyeramkan pada cerita-cerita hantu hingga justru jadi mengharukan. Hantu Hanako, misalnya, jika dia terus menghantui toilet sekolah, bukankah itu berarti bahwa dia tidak bisa pergi bermain di tempat lain? Atau si hantu tanpa wajah yang bergentayangan di jalan, bukankah menyedihkan bahwa dia bahkan tidak mengetahui wajahnya sendiri? Tentu saja, anime ini tidak akan langsung ikut mengubah pendapat semua orang terhadap hantu, tetapi karena mengangkat sudut pandang yang umumnya tidak disadari, dia bisa terasa cukup menyegarkan.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Tidak ada yang menonjol secara khusus pada audio visual untuk disebut sebagai keunggulan anime ini, namun juga tidak pernah ada kesalahan untuk menjadi kekurangannya. Semua sekadar menjalankan peran masing-masing secukupnya, dan itu sesungguhnya sudah merupakan suatu hal yang memuaskan.

- Karakter:
Karakter Inoue yang takut kepada hantu dan bersikeras menyangkal kemampuan Reikan adalah pasangan yang sempurna bagi Hibiki. Tsukkomi yang datang darinya selalu muncul secara alami, dan karena itu pula dia senantiasa terlihat jenaka. Namun, tokoh-tokoh yang lain seolah tidak punya kegunaan apapun selain untuk memeriahkan suasana -- hanya untuk menunjukkan bahwa Hibiki memiliki teman. Mereka bahkan tidak mewakili suatu perspektif tertentu untuk setidaknya mengajak penonton agar memperhatikan opini mereka. Semua yang mereka lakukan dan ucapkan tidak pernah lebih daripada basa-basi yang tidak berarti; satu-satunya yang memiliki arti adalah jumlah mereka, dan hal itu cuma menunjukkan bahwa sebagian besar anime ini akan terasa begitu kosong.

- Overall Score:
Apakah para hantu menyeramkan? Anime ini hendak menunjukkan bahwa mereka juga bisa tampil lucu dan penuh drama. .... Well, bagian komedinya ternyata memang tidak berhasil dengan baik, terutama karena tokoh-tokoh di sekeliling Hibiki yang dibuat terlalu datar, tetapi setidaknya bagian dramanya cukup mampu untuk menyentuh hati siapapun. Jika anda tertarik melihat cerita hantu dari sudut pandang yang berbeda, anime ini sama sekali bukan pilihan yang buruk. Nilai 7 dari 10 (Mostly flat, but good enough drama)


DVD/Blu-ray:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar