Laman

Jumat, 03 Oktober 2014

GOKUKOKU NO BRYNHILDR

- Judul: 極黒のブリュンヒルデ (Gokukoku no Brynhildr)
- Judul Alternatif: Brynhildr in the Darkness;
- Tipe: TV (April 2014)
- Genre: Sci-Fi; Romance; Comedy;
- Episode: 13
- Rating: Strong Violence (Bloody Scenes) and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Selama bertahun-tahun lamanya, Murakami Ryouta selalu dihantui oleh rasa bersalah karena menyebabkan kecelakaan yang menewaskan temannya, Kuroneko. Namun pada suatu hari, seorang gadis murid pindahan bernama Kuroha Neko yang terlihat begitu mirip dengan Kuroneko tiba-tiba saja muncul di kelasnya. Meski sulit dipercaya, Ryouta tetap merasa curiga dan kemudian berusaha mencari tahu apakah Neko adalah memang Kuroneko yang dia kenal, tetapi ketika akhirnya berhasil mengetahui identitas asli Neko, Ryouta mendapati dirinya telah terlibat dalam perjuangan hidup-mati para Penyihir, yaitu gadis-gadis korban suatu eksperimen rahasia yang kini memiliki kemampuan ajaib.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Anime ini memulai misterinya dengan sangat baik. Ada yang seketika membuat penasaran pada kemunculan Neko yang tiba-tiba dan kemampuannya untuk menebak suatu bencana yang akan terjadi. Lalu, caranya bercerita juga berhasil menjaga misteri tersebut agar senantiasa hidup. Dia mengungkap rahasianya sedikit demi sedikit melalui petunjuk-petunjuk kecil yang menjawab sebagian pertanyaan dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan lain sekaligus. .... Namun sayangnya, nilai positif anime ini cuma sampai di sini. Elemen science-fiction yang dia gunakan ternyata lebih cenderung hanya berupa pseudo-science. Dengan kata lain, semua istilah sains dan teknologi yang disebutkan tidak lebih daripada topeng yang berusaha supaya kekuatan para tokohnya terkesan ilmiah, tetapi sesungguhnya sama sekali tidak pernah memberi penjelasan atau bahkan teori logis tentang bagaimana sains menghasilkan kekuatan tersebut. Jika memandang anime ini hanya sebatas pertarungan gadis-gadis dengan kekuatan supranatural, kelemahan ini seharusnya bukan masalah, tetapi inti utama anime ini adalah teknologi misterius -- bahwa semua kejadian di dalam ceritanya berawal dari suatu teknologi yang penonton tidak pernah lihat sebelumnya. Maka, ketika teknologi tersebut sebagian besar ternyata hanyalah khayalan yang dibuat-buat, keseluruhan misteri di anime ini pun mendadak tidak lagi menyisakan banyak daya tarik.
Yang lebih buruk, misteri merupakan satu-satunya sisi dari anime ini yang benar-benar memiliki daya tarik. Sesekali memang terdapat komedi yang efektif dan aksi yang seru, namun jumlahnya terlalu jarang untuk bisa menyediakan hiburan yang berkelanjutan, sedangkan sisanya adalah adegan-adegan hampa antara Ryouta dan para tokoh gadis yang sekilas tampak romantis tetapi kemudian tidak menuju ke mana pun. Begitu dia juga kehilangan misterinya, hanya ada sedikit alasan untuk terus menonton anime ini sampai akhir.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Serupa dengan ceritanya, animasi di anime ini terlihat sangat bagus pada episode-episode awal. Namun, entah mengapa, menjelang akhir kualitasnya kemudian menurun jauh. Jika sebelumnya memperhatikan setiap detil, anime ini mendadak terkesan malas. Gerakan para tokohnya terlihat begitu kaku, dan bahkan pada beberapa adegan, anime ini seperti tidak peduli sama sekali dengan animasinya sehingga tokoh-tokoh tersebut tampak seolah tiba-tiba saja berubah posisi. Meski audio visual tidak banyak berperan, penurunan ini bagai mempertegas akhir yang buruk untuk anime ini secara menyeluruh.

- Karakter:
Beberapa pilihan tindakan Ryouta mungkin terlihat tidak alami, misalnya ketika dia melakukan sesuatu yang telah diramalkan oleh Neko akan menjadi penyebab kematiannya hanya demi membuktikan kebenaran dari ramalan tersebut. Namun jika mempertimbangkan rasa bersalah bahwa dia memicu kejadian yang menewaskan teman masa kecilnya, Kuroneko, karena dia tidak percaya ucapan gadis itu, keinginan Ryouta untuk memperbaiki kesalahannya dan mencari bukti yang bisa membuatnya percaya pada Neko pun mulai terasa masuk akal. Atau paling tidak, seandainya berada di posisi Ryouta, tidak ada seorang pun yang bisa secara pasti menyangkal bahwa mereka tidak akan melakukan tindakan yang sama, terlebih karena Neko kemudian sangat mirip dengan si teman yang tewas. Demikian pula halnya dengan motivasi Ryouta secara umum untuk terus melibatkan diri dalam masalah Neko. Meski sederhana, alasan yang jelas dan tegas memberinya pondasi yang kokoh sehingga setiap pengorbanan yang dia lakukan selalu bisa dimaklumi. Tidak ada lagi karakter lain yang memiliki peran penting ataupun memberi kontribusi yang berarti, dan belakangan anime ini terkesan seolah hanya berusaha menampilkan sebanyak mungkin tokoh baru, tetapi setidaknya pada Ryouta, anime ini menunjukkan bahwa dia tahu bagaimana cara menulis seorang tokoh utama.

- Overall Score:
Barangkali anime ini terlalu panjang, dan akan jauh lebih baik seandainya dia berhenti saja di pertengahan. .... Usulan ini mungkin terdengar aneh bagi anime yang hanya berjumlah 13 episode, tetapi memang ada fenomena yang juga aneh yang terjadi padanya. Di pertengahan awal, dia memenuhi semua kriteria untuk menjadi karya yang bagus -- storytelling yang pandai dalam menyampaikan misteri, animasi yang memerhatikan setiap detil, dan penulisan yang cermat atas tokoh utamanya. Namun di pertengahan akhir, kualitas anime ini mendadak menurun di segala aspek hingga rasanya benar-benar sangat disesalkan bahwa dia kemudian tidak selesai lebih cepat. Menutup dengan buruk sebuah awal yang kuat, anime ini hanya mendapatkan nilai 7 dari 10 (Ended in disappointment)

3 komentar:

  1. Kenapa di berhentikan walau karya nya jelek tetapi itu bagus bagiku bagi ku film itu mengajarkan apa penting itu teman aku harap saja film ini bisa di lanjutkan

    BalasHapus
  2. Ye betul tu...teruskn jelh..cerita ni best..mengaitkan kita tntg persahabatan..

    BalasHapus
  3. Ada yg bisa ngartiin makaud endingnya apa?
    Soalnya di scene terakhir, si Kuroneko mendarat dan melupakan semua ingatan tentang Ryouta. Dan kita bisa lihat si Ryouta tentu merasa amat pedih
    Kemudian, saat ED song nya diputar, kenapa Kazumi & Hatsuna masih idup?

    BalasHapus