Laman

Selasa, 16 Juli 2013

SAKURASOU NO PET NA KANOJO

- Judul: さくら荘のペットな彼女 (Sakurasou no Pet na Kanojo)
- Judul Alternatif: The Pet Girl of Sakurasou;
- Tipe: TV (Oktober 2012)
- Genre: Romance; Comedy;
- Episode: 24
- Rating: Mild Eroticism (Suggestive Pictures)
- Sinopsis:
Bersikeras memelihara kucing yang dia pungut, Kanda Sorata harus pindah dari asrama umum sekolahnya ke asrama khusus murid-murid bermasalah, Sakurasou. Awalnya dia menyangka bisa mengatasinya dengan mudah, tetapi ternyata tinggal bersama si playboy Mitaka Jin, si jenius pencipta anime Kamiigusa Misaki, si programmer hikikomori Akasaka Ryuunosuke, dan juga guru penanggung jawab yang membiarkan mereka berbuat sesukanya terbukti terlalu sulit bagi Sorata. Ia tidak sabar untuk secepatnya keluar, terlebih ketika dia juga diharuskan mengurusi Shiina Mashiro, seorang gadis pelukis jenius yang bahkan tidak bisa mengenakan pakaian sendiri. Anehnya, seiring waktu berjalan dan ia mulai mengenal lebih jauh rekan-rekan asramanya, Sorata justru merasa paling nyaman jika berada di Sakurasou.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Komedi? Sebagian leluconnya memang mampu mengajak penonton spontan tertawa, namun jumlahnya terlalu jarang untuk bisa menyebutkan anime ini sebagai sebuah komedi yang bagus, terlebih karena unsur kejenakaan pada sebagian lelucon yang lain seperti tsukkomi Sorata memudar dengan cepat. Romance? Meski hubungan asmara yang tidak biasa antara Ryuunosuke dan Rita bisa jadi cukup menarik, romantisme pada pasangan-pasangan yang lain terasa membosanan dengan perkembangan yang bertele-tele dan kejadian-kejadian canggung yang berulang-ulang. Semuanya seharusnya bisa rampung hanya dalam tiga episode, tetapi anime ini seolah sengaja mempermainkan penonton dengan memanjangkannya hingga sekitar dua puluh episode. It's agonizing! Drama? Anime ini memang berusaha menampilkan drama tentang perjuangan orang-orang yang mengejar mimpi mereka, tetapi hasilnya adalah kisah-kisah yang tidak inspiratif, bahkan cenderung hampa. Salah satu dari beberapa alasannya adalah karena perjuangan tersebut hanya muncul sepotong-sepotong, sementara sebagian besar yang tampaknya mereka lakukan hanyalah bermain-main. Maka 'kerja keras' yang selalu disebut-sebut dalam anime ini pun terasa tidak nyata. Kalau begitu, daripada cerita yang terpisah-pisah, barangkali anime ini dimaksudkan sebagai kisah komunitas Sakurasou secara keseluruhan? Sepertinya tidak, sebab Sakurasou baru dimunculkan sebagai identitas tersendiri menjelang akhir anime. Bagian ending-nya mungkin sangat emosional, tetapi itu lebih banyak hanya karena cara anime ini menyampaikannya daripada sebagai penutup suatu kisah yang menggugah. Dengan kata lain, anime ini tahu bagaimana membuat ending yang bagus, tetapi tidak dengan bagian cerita yang lain. Kesimpulan? Memiliki banyak sisi dalam satu cerita -- komedi, romance, atau drama -- sama sekali bukan hal yang keliru, namun sebelum itu, setidaknya harus ada salah satu yang sudah lebih dulu dipersiapkan dengan baik sebagai dasarnya. Sayangnya, yang dilakukan anime ini hanyalah mencampurkan begitu saja beberapa ide setengah matang, lalu dengan ending yang bagus berharap menjadikannya sesuatu yang bisa diterima ... yang ternyata tidak.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Visual anime ini terlihat indah. Yang paling menonjol adalah penggambaran emosi Sorata, terutama ketika sedang berhadapan dengan kejeniusan Mashiro. Penonton hampir pasti akan ikut merasa kagum. Secara keseluruhan, voice-acting-nya juga sangat memuaskan. Hanya saja, tsukkomi Sorata yang aneh terasa terlalu dipaksakan. Hal ini mungkin tergantung pada selera penonton, tetapi bagaimanapun juga, intonasi berubah-ubah pada suaranya hanya seperti bumbu tidak perlu yang tidak menjadikan komedinya sedikit pun lebih lucu.

- Karakter:
Sikap para tokoh di anime ini berubah-ubah dengan begitu mudah dan dalam sekejap sehingga sulit untuk memetakan karakter mereka. Seolah-olah, mereka dibuat hanya untuk mengisi sudut-sudut kosong dalam cerita, daripada menjadi inti di mana cerita itu seharusnya berputar. Anime ini ingin bercerita tentang seseorang yang berjuang keras, maka Sorata menjadi pemuda yang pantang menyerah. Anime ini kemudian ingin bercerita tentang seseorang yang gagal, maka Sorata pun segera menjadi pemuda yang gampang menyerah. Meski tidak sampai seekstrim ini, sikap plin-plan serupa juga terjadi pada tokoh-tokoh yang lain. Barangkali itu pula sebabnya mengapa kombinasi di antara mereka tidak berhasil. Anime ini jelas bermaksud menciptakan sebuah kelompok dengan anggota yang berwarna-warni, namun bagaimanapun dia coba menjelaskan kepada penonton bahwa hubungan mereka dekat, faktanya para tokoh tersebut terasa seperti orang-orang yang hanya kebetulan berada di tempat yang sama pada waktu yang sama. Masing-masing punya cerita yang tidak relevan dengan yang lain. Tidak ada hubungan yang khas di antara mereka, kecuali mungkin ketika festival sekolah, yang itupun lebih cuma karena apa yang bisa mereka lakukan dan bukan tentang siapa mereka. Mereka memang berwarna-warni, tetapi daripada indah, mereka terlihat begitu kacau.

- Overall Score:
Anime ini menunjukkan bahwa dia bisa melakukan banyak hal sekaligus, apakah itu komedi, romance, ataukah drama. Tetapi masalahnya, tidak ada satu pun dari semua hal itu yang cukup bagus. Komedinya jarang, bagian romance-nya membosankan, dan dramanya hambar. Hasilnya adalah sebuah cerita yang sebagian besar isinya hanya diulang-ulang atau sengaja dilambat-lambatkan. Lalu, tambahkan karakter-karakter yang tidak dipersiapkan dengan baik, 24 episode yang anda habiskan untuk anime ini sangat mungkin akan terasa hampa. Nilai 7 dari 10 (Empty experience)


DVD@Amazon:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6
Volume 7
Volume 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar