Laman

Selasa, 05 Februari 2013

ONII-CHAN DAKEDO AI SAE AREBA KANKEI NAI YO NE

- Judul: お兄ちゃんだけど愛さえあれば関係ないよねっ (Onii-chan dakedo Ai sae Areba Kankei nai yo ne)
- Judul Alternatif: OniAi;
- Tipe: TV (Oktober 2012)
- Genre: Harem; Comedy;
- Episode: 12
- Rating: Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Ketika orangtua mereka meninggal, Himenokouji Akiko dipisahkan dan harus hidup terpisah dari kakak yang dia cintai, Akito. Kini setelah enam tahun berlalu, Akito pindah ke sekolah yang sama dengan Akiko, Akademi St. Liliana sambil bekerja sebagai manajer di asramanya, maka Akiko pun tidak melewatkan kesempatan untuk sekali lagi tinggal bersama dengan sang kakak dan segera mendaftar sebagai penghuni pertama. Namun, harapannya untuk bisa berduaan saja dengan Akito tercinta langsung buyar tatkala rekan-rekannya sesama anggota OSIS kemudian ikut tinggal di asrama tersebut dan juga berusaha merebut Akito darinya.

Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Si gadis yang tidak akan pernah menyerah mengejar si pemuda, dan si pemuda yang tidak akan pernah menyerah menghindari si gadis. Dengan plot yang seperti cul-de-sac ini, cerita yang repetitif sudah tidak bisa dihindarkan lagi. Namun anehnya, atau barangkali hebatnya, anime ini tidak otomatis menjadi membosankan. Ada sesuatu yang membuatnya cukup unik dibandingkan anime genre harem lain, sehingga kita tidak begitu saja berkata, "Ah, yang begini lagi ....". Mungkin karena caranya memperkenalkan karakter para gadisnya yang berjalan mundur. Daripada mempertemukan mereka dengan tokoh utama Akito satu-persatu dalam situasi yang paling canggung, anime ini langsung mengumpulkan mereka di sekelilingnya sebelum kemudian menceritakan masa lalu mereka hingga terlibat dengan Akito. Atau mungkin karena momen-momen romantisnya yang terasa sedikit berbeda. Tidak berarti benar-benar baru, tetapi disajikan dengan cara khasnya sendiri. Atau mungkin juga karena komedinya. Bukan yang paling lucu, tetapi tetap dapat membuat siapapun tersenyum geli. Meski masih jauh dari bisa dikatakan sebagai karya yang bagus, cerita anime ini tetap mampu menjadi selingan menghibur di tengah-tengah kesibukan.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Kualitas audio visualnya standar. Sesekali terdapat kesalahan, seperti sinkronisasi antara animasi dan voice-acting yang tidak tepat atau ekspresi wajah para tokohnya yang terasa keliru. Tidak akan sampai terlalu mengganggu, tetapi kesalahan-kesalahan tersebut menegaskan bahwa audio visual anime ini bukan sesuatu yang bisa dibanggakan.

- Karakter:
Meski semua karakter memiliki latar belakang yang cukup jelas, tidak demikian halnya dengan peran dan tujuan mereka di dalam cerita. Sebagian besar hanya seperti dipaksakan terlibat dengan kehidupan Akito. Untuk mencegahnya bermesraan dengan Akiko? Jika seorang editor secantik Jinno peduli dengan urusan asmara penulisnya sampai sejauh itu, semua laki-laki akan berebutan mengirim tulisan kepadanya. Namun tidak begitu. Normalnya, editor tidak akan mencampuri kehidupan pribadi penulis seperti itu. Jinno tampaknya adalah sebuah kasus di mana seorang karakter terlebih dahulu diciptakan, sebelum kemudian diusahakan masuk ke dalam cerita meski dengan alasan yang paling aneh sekalipun, sebagaimana halnya tiga gadis yang tiba-tiba saja memutuskan untuk tinggal bersama Akito, yaitu Ginbei si sahabat yang setia mengikuti Akito walau harus sampai pindah kota, Anastasia yang cuma tidak ingin kalah dari Akiko, dan Arashi yang ... well ... terlalu bernafsu?

- Overall Score:
Another harem? Jika anda menilainya dari karakter para gadis yang seolah tidak punya kegiatan lain selain mengejar-ngejar si pemuda, maka jawabannya sudah pasti 'ya'. Namun anime ini masih punya sisi-sisi lain, yaitu sisi komedi yang cukup lucu dan sisi romance yang terasa sedikit berbeda, maka jika anda bersedia mengabaikan status 'harem'nya untuk sesaat, anime ini mungkin saja masih bisa menghibur anda. Nilai 7 dari 10 (Somewhat better comedy)


DVD@Amazon:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar