Laman

Jumat, 07 September 2012

R-15

- Judul: R-15
- Judul Alternatif: -
- Tipe: TV (Juli 2011)
- Genre: Comedy; Romance;
- Episode: 12
- Rating: Strong Violence (Physical Harm and Bloody Scenes) and Strong Eroticism (Occasional Nudity)
- Sinopsis:
Dikenal sebagai penulis erotis jenius, Akutagawa Taketo terpaksa menderita dicap cabul oleh para gadis di sekolahnya. Oleh karena itulah, ketika ternyata masih ada seorang gadis polos bernama Narukawa Fukune yang belum mengerti apa arti pekerjaannya, Taketo pun lalu berusaha keras untuk mengendalikan fantasi erotisnya di hadapan gadis tersebut agar setidaknya akan ada satu gadis yang tidak membencinya.



Review:

- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Plotnya dimulai dengan cukup bagus. Paling tidak, sebuah sekolah yang masing-masing muridnya memiliki keahlian khusus tersendiri segera menjanjikan berbagai macam situasi komedi. Namun, ini tidak dimanfaatkan dengan baik, sebab komedinya kemudian lebih dekat ke arah ecchi daripada bisa dikatakan lucu.
Sebuah harem-ecchi selalu diprediksi memiliki kisah-kisah romantis yang menggantung dan dipanjang-panjangkan, tetapi anime ini berhasil membuat ceritanya bahkan semakin buruk. Sisi romantisnya hanya mendapat porsi yang sedikit, hanya ketika Taketo bersama Fukune dan Utae, sedangkan kisah-kisah lain dengan gadis-gadis yang tersisa benar-benar tidak berguna, tidak membuat situasi Taketo berubah ataupun menjadikan peran para gadis tersebut lebih penting baginya. Pada akhirnya, anime ini tak pernah lebih daripada tentang Taketo dan fantasinya, atau dengan kata lain, it's never about romance or comedyIt was all downright about ecchi stuffs.

- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Visualnya cukup memuaskan. Bahkan, meski jumlahnya sangat jarang, terdapat scene-scene dengan sinematografi dinamis yang terlihat menakjubkan. Akan tetapi, kekuatan anime ini terletak pada bagian audionya. Sebuah lagu yang dibawakan oleh paduan suara pada bagian akhir terdengar indah. Mungkin memiliki lirik yang terlalu aneh dan akan terasa tidak familiar bagi sebagian orang, tetapi kualitas musikalitasnya membuatnya dapat secara instinktif dinikmati siapapun. Lalu, juga terdapat pembacaan kalimat-kalimat romantis karya Taketo yang terinspirasi oleh karakter para gadis di sekolahnya. Entah bagaimana jika dalam bahasa lain, namun pada versi Bahasa Jepang yang mana review ini berdasar, pembacaan ini akan sanggup menggugah hati jika saja diizinkan.

- Karakter:
Dalam hal kualitas, tidak ada satu pun karakter yang perlu disebutkan. Semua sifat dasarnya terlalu generik, dan tidak pernah ada pengembangan untuk setidaknya memberi keunikan kepada masing-masing karakter. Dalam hal efektivitas peran, hanya Taketo, Fukune, dan Utae yang mampu memberi nuansa romantis kepada anime ini, sementara karakter-karakter yang lain, sebagaimana cerita yang berhubungan dengan mereka, benar-benar tidak berguna. Bahkan sungguh, menghapus peran mereka sama sekali mungkin justru akan menjadikan anime ini lebih fokus, lebih efisien, dan pada akhirnya, lebih baik.

- Overall Score:
Sesederhana dan sekonyol bagaimanapun, para tokoh gadis di sebuah harem-ecchi biasanya masih memiliki suatu impact pada tokoh utamanya, namun setelah menjadikan mereka sebagai teman sekolah, tampaknya anime ini terpaku dan tidak mampu memperkuat signifikansi keberadaan sebagian besar tokohnya. Sebagai hasilnya adalah sekumpulan karakter dan sub-cerita yang sangat sia-sia. Namun, jika anda punya sedikit minat pada bidang literatur, tulisan-tulisan Taketo di dalam anime ini mungkin masih bisa memberikan daya tarik. Nilai 7 dari 10 (Downright ecchi)


DVD@Amazon:
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar