- Judul: 境界線上のホライゾン (Kyoukaisenjou no Horizon)
- Judul Alternatif: Horizon in the Middle of Nowhere- Tipe: TV
- Genre: Action; SciFi; Supernatural; Romance
- Episode: 13
- Rating: Mild Violence (Physical Harm) and Strong Eroticism (Occasional Nudity and Inappropriate Acts)
- Sinopsis:
Meski Horizon Ariadust yang sesungguhnya sudah tewas dalam suatu kecelakaan bertahun-tahun yang lalu, ketika sebuah Jidou Ningyou (Boneka Otomatis) bernama P-01s ditemukan dengan penampilan yang begitu mirip dengannya, Aoi Toori merasa bahwa gadis yang dia cintai telah kembali. Sayangnya, karena suatu insiden dan setelah kemudian diketahui bahwa dia memiliki senjata yang dapat menentukan nasib dunia, Horizon ditangkap dan akan dihukum mati oleh K.P.A Italia mewakili aliansi beberapa negara. Bertekad menyelamatkan Horizon, Toori bersama teman-temannya dan juga dibantu kapal Musashi, menyerang Italia meski mereka sadar bahwa tindakan tersebut akan menyebabkan perang.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Terlalu banyak peristiwa yang terjadi, latar belakang anime ini menjadi sangat rumit. Begitu rumit hingga butuh empat episode sebagai prolog sebelum ceritanya benar-benar dimulai. Kebangkitan umat manusia menjadi dewa sampai kemudian jatuh kembali, penggandaan Divine States (Jepang) di angkasa sampai kemudian jatuh kembali, pengulangan sejarah manusia dan penemuan tentang hari kiamat--anime ini seolah berusaha terlalu keras untuk membuat settingnya masuk akal. Anehnya, kebanyakan detil yang ada di latar belakang tersebut hanya berfungsi untuk menciptakan setting, sementara hal-hal yang berhubungan dengan cerita, seperti posisi Musashi di antara negara-negara yang ada dan susunan kelas atau jabatan di masyarakatnya, terabaikan tanpa penjelasan.
Mulai dari hubungan luar negeri hingga dampak dalam bidang ekonomi, anime ini mungkin yang pertama yang paling banyak mengangkat berbagai aspek dari suatu peperangan. Namun sayangnya, semua hal tersebut hanya masih terdapat di dalam dialog para karakternya dan tidak pernah menjadi bagian dari cerita. Strateginya juga sesederhana mengerahkan seluruh kekuatan untuk menggempur pertahanan musuh, sehingga pertempurannya pun terasa hanya sebagai alasan bagi karakter-karakternya untuk saling bertarung dan unjuk kekuatan.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Animasi aksi-aksinya terlihat indah. Elemen supranatural dan teknologi science fiction dikombinasikan dengan baik dan masuk akal, menjadikan pertarungan-pertarungannya semakin seru.
Menggunakan musik dance pop sebagai latar di dalam pertempuran-pertempurannya, anime ini terasa seperti salah satu anime tentang gadis-gadis berkekuatan super. Tidak harus berarti sesuatu yang buruk, tetapi berlawanan dengan ceritanya yang bermaksud menyajikan masalah yang serius, hal tersebut justru menyebabkan peperangannya hanya seperti suatu permainan yang menyenangkan.
- Karakter:
Mulai dari pengenalan awal yang konyol hingga pengembangan karakter yang nyaris tidak ada, karaterisasi anime ini benar-benar payah. Ada terlalu banyak tokoh figuran tidak penting yang dipaksakan terus ikut di dalam cerita, sementara pada saat yang sama, tokoh-tokoh yang lebih penting justru tidak cukup diperhatikan. Dalam hal penggambaran dasarnya, selain dari bentuk fisik mereka, karakter-karakternya begitu miskin variasi sehingga terasa sangat mirip satu sama lain. Dan yang terburuk adalah tokoh utama, Aoi Toori. Cabul dan bodoh, apakah karakter seperti ini secara realistis mampu memimpin pasukan dan menghadapi dunia? Hal yang terasa seperti upaya asal-asalan untuk menyederhanakan kerumitan anime ini justru hanya menjadi unsur yang mengganggu, atau bahkan mungkin menghina para penonton yang berusaha menganggapnya serius.
Sebagai pengecualian, tokoh Honda Masazumi adalah satu-satunya karakter yang berkembang di sepanjang cerita. Dilemanya saat harus memilih berperang atau tidak, dapat dirasakan dengan jelas dan menarik untuk diikuti.
- Overall Score:
Sebuah perang di mana pemimpinnya harus terus merasa gembira!? Jika anda punya rasa hormat terhadap peperangan berskala besar, maka sebaiknya menonton yang lain, sebab setiap bagian dari anime ini mengolok-oloknya hanya seperti permainan anak-anak. Namun tetap saja, anime ini masih memiliki nilai tawarnya dalam bentuk adu debat yang intens, sesuatu yang tidak terdapat di anime-anime yang lain. Nilai 7 dari 10 (Caught indecisively between serious story and senseless comedy)
Meski Horizon Ariadust yang sesungguhnya sudah tewas dalam suatu kecelakaan bertahun-tahun yang lalu, ketika sebuah Jidou Ningyou (Boneka Otomatis) bernama P-01s ditemukan dengan penampilan yang begitu mirip dengannya, Aoi Toori merasa bahwa gadis yang dia cintai telah kembali. Sayangnya, karena suatu insiden dan setelah kemudian diketahui bahwa dia memiliki senjata yang dapat menentukan nasib dunia, Horizon ditangkap dan akan dihukum mati oleh K.P.A Italia mewakili aliansi beberapa negara. Bertekad menyelamatkan Horizon, Toori bersama teman-temannya dan juga dibantu kapal Musashi, menyerang Italia meski mereka sadar bahwa tindakan tersebut akan menyebabkan perang.
Review:
- Cerita (Plot, Storyline, Storytelling, dll):
Terlalu banyak peristiwa yang terjadi, latar belakang anime ini menjadi sangat rumit. Begitu rumit hingga butuh empat episode sebagai prolog sebelum ceritanya benar-benar dimulai. Kebangkitan umat manusia menjadi dewa sampai kemudian jatuh kembali, penggandaan Divine States (Jepang) di angkasa sampai kemudian jatuh kembali, pengulangan sejarah manusia dan penemuan tentang hari kiamat--anime ini seolah berusaha terlalu keras untuk membuat settingnya masuk akal. Anehnya, kebanyakan detil yang ada di latar belakang tersebut hanya berfungsi untuk menciptakan setting, sementara hal-hal yang berhubungan dengan cerita, seperti posisi Musashi di antara negara-negara yang ada dan susunan kelas atau jabatan di masyarakatnya, terabaikan tanpa penjelasan.
Mulai dari hubungan luar negeri hingga dampak dalam bidang ekonomi, anime ini mungkin yang pertama yang paling banyak mengangkat berbagai aspek dari suatu peperangan. Namun sayangnya, semua hal tersebut hanya masih terdapat di dalam dialog para karakternya dan tidak pernah menjadi bagian dari cerita. Strateginya juga sesederhana mengerahkan seluruh kekuatan untuk menggempur pertahanan musuh, sehingga pertempurannya pun terasa hanya sebagai alasan bagi karakter-karakternya untuk saling bertarung dan unjuk kekuatan.
- Audio Visual (Art, Animasi, Voice Acting, dll):
Animasi aksi-aksinya terlihat indah. Elemen supranatural dan teknologi science fiction dikombinasikan dengan baik dan masuk akal, menjadikan pertarungan-pertarungannya semakin seru.
Menggunakan musik dance pop sebagai latar di dalam pertempuran-pertempurannya, anime ini terasa seperti salah satu anime tentang gadis-gadis berkekuatan super. Tidak harus berarti sesuatu yang buruk, tetapi berlawanan dengan ceritanya yang bermaksud menyajikan masalah yang serius, hal tersebut justru menyebabkan peperangannya hanya seperti suatu permainan yang menyenangkan.
- Karakter:
Mulai dari pengenalan awal yang konyol hingga pengembangan karakter yang nyaris tidak ada, karaterisasi anime ini benar-benar payah. Ada terlalu banyak tokoh figuran tidak penting yang dipaksakan terus ikut di dalam cerita, sementara pada saat yang sama, tokoh-tokoh yang lebih penting justru tidak cukup diperhatikan. Dalam hal penggambaran dasarnya, selain dari bentuk fisik mereka, karakter-karakternya begitu miskin variasi sehingga terasa sangat mirip satu sama lain. Dan yang terburuk adalah tokoh utama, Aoi Toori. Cabul dan bodoh, apakah karakter seperti ini secara realistis mampu memimpin pasukan dan menghadapi dunia? Hal yang terasa seperti upaya asal-asalan untuk menyederhanakan kerumitan anime ini justru hanya menjadi unsur yang mengganggu, atau bahkan mungkin menghina para penonton yang berusaha menganggapnya serius.
Sebagai pengecualian, tokoh Honda Masazumi adalah satu-satunya karakter yang berkembang di sepanjang cerita. Dilemanya saat harus memilih berperang atau tidak, dapat dirasakan dengan jelas dan menarik untuk diikuti.
- Overall Score:
Sebuah perang di mana pemimpinnya harus terus merasa gembira!? Jika anda punya rasa hormat terhadap peperangan berskala besar, maka sebaiknya menonton yang lain, sebab setiap bagian dari anime ini mengolok-oloknya hanya seperti permainan anak-anak. Namun tetap saja, anime ini masih memiliki nilai tawarnya dalam bentuk adu debat yang intens, sesuatu yang tidak terdapat di anime-anime yang lain. Nilai 7 dari 10 (Caught indecisively between serious story and senseless comedy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar